Sunday 19 January 2014

Balada Naik Kendaraan Umum : Bus Eka

Sebagai penglaju yang cukup rajin dari Surabaya-Jogja, saya selalu menggunakan moda transportasi murah meriah favorit sejuta umat penglaju Jogja-Surabaya yaitu Bus Eka untuk pulang dari Surabaya menuju Jogja, dan sebaliknya saya menggunakan Kereta Sancaka Sore dari Jogja ke Surabaya. Saya suka naik bus Eka karena harganya yang terjangkau dan waktunya yang fleksibel.belum lagi bus nya nyaman dan kursinya lebar. jarak kakinya juga lapang untuk orang setinggi dan selebar saya hehehe.. Meski saya ditawari untuk naik armada bus lain, saya mah tidak berpaling hati :D

Di dalambus Eka,Saya sih sudah biasa untuk duduk sebelahan sama siapa aja. mulai dari yang diem, jutek, ramah, suka ngajak ngobrol, sampe yang pelor (nempel langsung molor). Memang saya selalu pulang pakai bus Eka itu pake yang diatas jam 9 malam biar sampe jogja bisa pas subuh. kasihan yang jemput kalo terlalu pagi. lagian saya mengamati kalau pulang naik bus Eka sebelum jam 8, pasti perjalanannya butuh minimal 8 jam karena macet. tapi kalau sudah jam 9 ke atas, bisa 7 jam bahkan 6,5 jam karena volume kendaraan sudah berkurang.

Melihat posisi orang dan gaya orang tidur sih sudah biasa karena saya termasuk orang yang tidak langsung tidur kalau naik bus. saya biasanya masih asyik nonton Running Man dari tablet saya. Nah, dari sini baru muncul cerita-cerita dari orang yang sudah pelor di samping saya.

Salah satu kejadiannya baru kemarin Jumat 17 Januari. Di Bungurasih yang tumben sepi banget, duduklah seorang bapak yang bekerja di daerah Juanda surabaya yang juga pulang setiap minggu ke Jogja. basa-basi sedikit sana-sini dan setelah membayar tiket, si bapak tertidur dengan ransel yang dipangku, sementara saya masih asik nonton di tablet. Tiba-tiba si bapak teh mendadak melebarkan kakinya. saya yang duduk di dekat jendela jadi agak kesempitan, tapi saya cuekin. Nah, dengan posisi gitu, tangan si bapak yang tadinya megang ransel, otomatis terlepas dan berpindah ke atas paha saya. duh, mulai risih ni sama si do'i. Awalnya disenggol-senggol sih bapak nggak kerasa, pas bus goyang-goyang saya ikut mindah tangan si bapak, tapi tetep aja balik ke posisi semula. saya tindih pake tas gendong saya juga gak ngefek. Ya udah, akhirnya tangan si bapak saya jadiin sandaran tab, Lumayan, nggak perlu pegangin hehehe.. posisi tangan bapaknya itu setengah menggenggam gitu. jadi lumayan tinggi.

Setelah beberapa saat agak keganggu, saya mencoba trik pura-pura nggak sengaja bikin bapaknya bangun dengan berbagai macam cara tadi tapi nggak mempan. makin bete lah saya. sempat saya bangunin dan si bapak pindah posisi, tapi setelah itu, posisinya balik ke default lagi. Nah,yang kali ini, posisi tangannya berubah jadi telapak tangannya di paha saya. dan DAMN! dia gerak-gerakin tangannya di atas paha saya dan membuat makin spooky. duh, ini jadi makin absurd gini nih bapak! akhirnya dengan nekat, tas si bapak saya angkat keposisi pangkuannya dan tangannya saya tarik "maaf pak,bisa geser sedikit?"kata saya. si bapak sih langsung bangun, menarik tangannya dan berbalik posisi tidur. dan untungnya, tak berapa lama, mungkin si bapak jengah juga ya, akhirnya dia pindah ke kursi paling belakang dan sebelah saya kosong.

Oke, sesaat sih enak sebelah saya kosong. tahunya sampai di Mojokerto, naiklah seorang mas-mas kurus dengan rambut klimis belah tengah yang menempati kursi di sebelah saya. Saya mikirnya enak lah, nggak terlalu gemuk jadi kursinya agak longgar hehee... Setelah di jalan baru saya ngeh, ini nggak jauh beda ganggunya sama si bapak tadi.

Saya akhirnya tidur dan tahu-tahu terbangun dengan sesuatu yang menyentuh pundak saya berulang-ulang. yak, si mas itu tertidur dengan kepala miring kanan dan bersandar di bahu. yang bikin jengkel itu rambutnya itu loooh, gak nahan bangeeet... gatel banget kena pundak dan kuping. saya sudah pindah posisi, sudah bangunin mas nya, sudah nggeser duduk, tapi kayaknya si mas selalu punya cara untuk menempelkan kepalanya ke saya. Jackpot bener deh perjalanan itu. saya yang mangkel banget karena mas kurus berambut belah tengah dan klimis itu kayaknya punya posisi default yang akhirnya kepalanya kembali lagi ke pundak saya. Herannya lagi, meski sandaran kursi saya tegakkan, si mas itu teteup aja keukeuh dengan tetep tidur nyenyak meski fungsi pundak saya sudah berganti jadi samping kursi yang keras. dan tetep, rambutnya tetep eksis berhasl bikin risih. Nekat kedua malam itu, saya bangunkan masnya dan saya bilang : mas, maaf bisa geser sedikit?" untungnya si mas tanggap, dan akhirnya berbalik arah ke kiridan sepanjang perjalanan saya nggak tahu dan dia sudah ilang aja pas sampai di solo.

Yang terakhir, saya pernah naik bus yang sebelahnya bapak-bapak dan langsung pelor. sialnya, si bapak kayaknya punya perilaku tidur yang dijamin bikin ilfil sebeahnya, ketika tdur, tangan si bapak digunakan untuk menyanggak kepalanya! bisa dibayangkan donk, aroma ketiak yang terbuka lebar di samping saya Mana itu bapak melakukannya ketika terlelap! Perjalanan kali itu saya nobatkan sebagai one of the worst trip I've ever imagine! sepanjang jalan sudah dicoba berbagai macam trik untuk membangunkan si bapak.duileee.. parah pisan euuy... akhirnya setelah usaha selama 2 jam menggoyang si bapak (dan berkali-kali pula posisi tangan si bapak kembali ke posisi membuka ketiak) akhirnya si bapak berpindah posisi dan menurunkan lengannya. okeey, saya jadi ingat baunya ini sebanding dengan ketika sebelah saya mabok darat dan muntah di kantong kresek atau orang saya tiba-tiba meludah di pintu belakang bus yang mana saya pas duduk di bangku belakang sediri.Saya mbatin itu kalau meludah lagi mau tak semprot abis-abisan

Eniwe, apapun kondisinya, sebenernya naik kendaraan umum itu selau menyenangkan. apalagi murah, terjangkau, dan ada 24 jam. Tapi siap-siap aja ya dengan kejutan yang didapat.apapun kejutannya selama kita bayar tiket dengan harga sama, kita punya hak penuh sama kursi kita. Jadi kalau ada orang melewati batas kursi atau membuat tidak nyaman dengan keegoisannya, menurut pengalaman sih lebih baik dibagunkan dan dibilangin baik-baik.kalao mereka marah, semprot balik aja sekalian hehehee... Yang jelas,tetep cinta deh sama bus EKA:D